watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ULANG TAHUN KEKASIHKU

Pada suatu hari di kantorku, ketika aku sedang
tidak begitu ada kerjaan, tiba-tiba aku teringat
kalau 3 hari lagi adalah ultahnya Ayu.

Wah,
kayaknya perlu diberi kejutan nih selama 2 hari 2
malam di hari jadinya. Di otakku langsung saja
terbayang hal-hal yang berbau seksual. Kupikir
aku perlu ambil cuti 2 hari nanti, begitu juga Ayu.

Lebih baik kutelpon dia sekarang.
“Halo, selamat siang, bisa bicara dengan Ayu”
Tak lama kemudian, “Halo Tono sayang, ada apa
nih”, Ayu bermanja-manja padaku.
“Enggak ada apa-apa, cuma pengen ngajak kamu
keluar makan siang nanti, bisa enggak nih”,
tanyaku.

“Oh kalau itu sih pasti bisa, kemana nih”
“bagaimana kalau di kantin deket kantor kamu,
oke??”
“Oke boss, saya tunggu yah, awas, jangan
sampe telat!”, sambil ketawa-ketawa.
“Bye” lalu Ayu menutup teleponnya.
Lalu aku pun kembali bekerja, tapi di kepalaku
sedang terbayangkan kira-kira apa yang bakal aku
belikan buat dia nanti. Tak terasa waktu sudah
menunjukkan pukul 11.35. Wah, aku harus cabut
nih, tak boleh telat. Untung boss sedang keluar
kantor, jadi aku tak perlu minta ijin dulu.

Akhirnya sampailah aku di kawasan perkantoran
di daerah Sudirman. Setelah parkir, buru buru
aku pergi ke kantin yang sudah dijanjikan. Kulihat
Ayu melambaikan tangannya dari jauh.
“Hai Ton!” Kami lalu mencari tempat makan yang
sepi, namanya juga berduaan, mana enak makan
di tempat yang rame banget. Setelah memesan
makanan dan duduk di pojokan, lalu akupun
berkata
“Eh, Yu, di kantor kamu lagi banyak kerjaan
nggak”
“Emangnya kenapa” Ayu terlihat penasaran
“kalau enggak sibuk, bagaimana kalau kamu
minta cuti sama boss kamu selama 2 hari mulai
tgl 12″

“Buat apa Ton, apa kamu sedang merencanakan
sesuatu?”
“Sesuatu yang akan membuat kamu tergila-gila”
“Apa tuhh”
“Tunggu aja tanggal mainnya sayang” sambil
kucubit lembut pipinya.
Selesai makan, kuantar Ayu ke kantornya, lalu
akupun balik ke kantorku dan menyelesaikan
pekerjaanku. Kira-kira 2 jam kemudian, Ayu
menelepon.

“Halo Ton, saya udah ngomong sama bossa”
katanya dengan suara lemas.
“Lalu apa katanya” tanyaku penasaran.
“Saya tidak dapet cuti 2 hari”
“Yah payah boss kamu, Yu. Kalau begitu nanti
saya culik kamu pas harinya”
“Nah, kabar baiknya, saya dikasih cuti 3 hari, ha
ha ha, kena kamu”, Ayu tertawa terbahak-bahak.
“Hey, dasar kurang ajar kamu, dasar setan cantik,
ngerjain orang aja bisanya”
“Biarin, daripada kamu setan jelek”
“Yah udah, entar surprisenya kagak jadi deh”
“Jangan ngambek dong sayang, setan cantik khan
cuma bercanda”
“Yah udah, 2 hari lagi saya ke tempat kamu abis
pulang kerja”
“Oke deh, kutunggu dikau nanti, bye bye sayang”
“Bye bye” “klik”, lalu aku menemui bossku untuk
minta cuti, dan untungnya dapet juga, mumpung
bossku mood-nya lagi bagus hari ini.

Tak terasa, 3 hari pun berlalu. Sepulang kerja,
kujemput Ayu di kantornya, lalu kami pergi ke
supermarket untuk membeli makanan selama 3
hari, soalnya kami merencanakan untuk tidak
kemana-mana selama liburan. Tidak lupa aku
membeli madu 1 botol.
“Lho Ton, buat apa beli gituan” Ayu menatapku
dengan heran.

“Itu bagian dari surprise tersebut, tunggu aja,
yang pasti kamu bakalan merem melek nantinya”
kataku mantap.
“Wah, saya jadi penasaran nih sama surprise
kamu”
“Just wait ‘n see, honey” Selesai belanja lalu kami
bergegas menuju apartemen Ayu.
Sesampainya di apartemen, aku langsung
menarik Ayu menuju kamar mandi.

“Sabar dong boss, kayak enggak ada hari esok
aja” katanya manja.
“Ultah kamu khan hari ini, so pasti memang tidak
ada hari esok” kataku sambil melepas bajunya
satu persatu.
Setelah ia bugil total, lalu kujilat buah dadanya,
mulai dari putingnya ke dasarnya. Kuhisap-hisap
putingnya dengan lembut.

“Ooohh Ton, enak sekali, teruss” desah Ayu
Ketika Ayu ingin membuka bajuku, kutahan
tangannya.
“Sayang, buka dong, nggak adil nih”
Lalu kulepaskan semua pakaianku sehingga
terlihat senjataku mengacung sangat tegak, ketika
Ayu ingin meraihnya, kukatakan padanya,
“Say, jangan dulu, hari ini kamu akan menjadi
ratu, biarkan daku melayanimu sampai puas”
Setelah itu, lalu kubasahi seluruh badannya, dan
kusabun seluruh lekuk tubuhnya, tak lupa buah
dadanya kuremas lembut lebih lama. Kuputar-
putar putingnya, Ayu hanya bisa mendesah
nikmat. Lama juga aku bermain di dadanya, kira-
kira ada 15 menit. Setelah itu tanganku mulai
turun ke selangkangannya. Kumainkan
klitorisnya, Ayu semakin mengerang hebat.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

“Toonn, teerruss, teruss, auughh, enak sekali,
terruss”
“Ton, masukin dong penis kamu, saya udah gak
tahan nihh”
“Oh, yang itu nanti sayang, sabar aja”
“Tapi saya pengen banget nih, oohh”
“Sabar aja, pokoknya hari ini kamu jadi ratuku,
Aku bakalan membuat kamu orgasme ratusan
kali selama 3 hari ini”
“Saayy, tulang saya bisa copot nih orgy ratusan
kali”
“Biarin, salah sendiri punya body seksi sekali”
“Ahh aahh aahh, seesstt, guaa kayaknya pengen
nyampe nih sayy” Ayu meracau tak menentu.

Kupercepat gerakan jariku memainkan klitorisnya,
sementara jariku yang lain sedang dihisap-
hisapnya seolah-olah ia sedang menghisap
penisku.

“Aaarrgghh, I’m comminngg, honey,
commiingg, commiingg, ohh”
Pinggulnya bergerak maju mundur sementara
badannya melengkung kaku ke belakang,
sepertinya Ayu sangat menikmatinya.
“Ton, tadi rasanya enak sekali seolah olah kamu
lagi meng-onani vagina saya, ohh” Ayu
mendesah pelan.

“Oh, itu masih belum apa-apa, nanti masih ada
lagi yang lebih hebat sayy ” kataku sambil
meremas-remas buah dadanya.
“Wah, mati aku deh, bisa bisa nanti kagak bisa
kerja”
Kubilas tubuhnya dari busa yg masih melekat,
terutama di bagian vaginanya karena banyak
sekali cairannya yang mengalir keluar. Setelah
tubuh Ayu bersih, lalu akupun mulai menyabuni
diriku sendiri. Tapi tanpa kusadari tiba-tiba Ayu
memelukku dari belakang dengan kuat lalu satu
tangannya menangkap penisku.

“Eh kenapa say, kan saya bilang nanti” sambil aku
melawan sedikit.
“Khan hari ini ultahku, kamu mesti nurut sama
saya, kalau kamu bisa bikin saya orgy ratusan
kali, saya juga mesti sedot sperma kamu sampai
habis, baru adil” kata Ayu sambil menyeringai
manis.
“Ya udah deh, saya nyerah sama ratuku, tapi bilas
dulu dong sabunnya”
Lalu Ayu membersihkan sabun terutama di
sekitar penisku, lalu ia mulai mengocok-ngocok
dan memainkan penisku, kadang pelan kadang
cepat, ia mengocok sambil matanya menatapku
dan tersenyum manis sekali.
“Bagaimana sayang, enak khan seperti ini?” Ayu
tersenyum manis sekali
“Ohh, aduuh, enak sekali sayang, ohh, uhh,
wajah kamu maniss sekali sayangku” kataku
sambil menahan rasa nikmat yang tidak terkira.

“Saayy, ganti dong pake mulut kamu”
Lalu dia dekatkan kepalanya, dan dijulurkan
lidahnya. Kepala batang kejantananku dijilatinya
perlahan, seolah olah sedang menjilati es krim.
Lidahnya mengitari kepala senjata meriam aku.
Semilyard dollar.. rasanya.. wow.. enak sekali.
Aku hanya bisa merem melek menikmatinya
sambil bersandar di bath tub. Lalu dikulumnya
batang kejantananku. Aku melihat mulutnya
sampai penuh rasanya, tetapi belum seluruhnya
tenggelam di dalam mulutnya yang mungil.

Bibirnya yang tipis terayun keluar masuk saat
menghisap maju mundur.
Ayu memasukkan dan mengeluarkan
kejantananku dari dalam mulutnya berulang-
ulang, naik-turun. Gesekan-gesekan antara
kemaluanku dengan dinding mulutnya yang
basah membangkitkan kenikmatan tersendiri bagi
diriku.

“Auuh.. aahh..” akhirnya aku sudah tidak tahan
lagi.
Batang kemaluanku menyemprotkan sperma
kental berwarna putih ke dalam mulutnya. Bagai
kehausan, Ayu meneguk semua cairan kental
tersebut sampai habis.
“Duh, masa baru begitu saja sudah keluar.” Ayu
meledek aku yang baru bermain oral saja sudah
mencapai klimaks.

“Yu.., saya.. udah 3 hari nih.. tidak bercumbu
dengan kamu..” jawabku terengah-engah.
“Tapi lumayan banyak juga sperma kamu,
kayaknya boleh nih tiap 3 hari saya isep penis
kamu, biar saya tambah awet muda” katanya
tanpa melepas pegangannya dari penisku.
“Whatever you want, my queen” kataku sambil
mencium bibirnya.
Lalu Ayu mulai menyabuni seluruh tubuhku,
terutama di sekitar penisku agak lama, sehingga
mau tidak mau penisku bangun lagi. Ayu mulai
memainkannya lagi. Tapi aku tidak mau keluar
lagi, jadi harus kustop dia.

“Eh, Yu, stop dulu, entar saya keluar lagi nih”
kataku sambil menahan nikmat.
“Biarin aja, salah sendiri kenapa penis kamu
gampang terangsang” katanya sambil tertawa.
Lalu ia melanjutkan menyabuniku, setelah itu ia
membilas tubuhku, oh rasanya segar sekali,
nikmat sekali rasanya dimandikan oleh pacarku
ini, sesekali ia menjilat-jilat kepala penisku, sesekali
ia menghisapnya, sambil matanya menatapku,
oh manis sekali wajahnya. Selesai itu, aku
mengambil handuk mengelap seluruh tubuhku
dan tubuhnya, tak lupa aku melakukan gerakan
memijat ketika sedang mengelap buah dadanya,
ia hanya bisa merem melek sambil mulutnya
megap-megap Lalu kutarik dia ke kamarnya,
kuambil selimut baru lalu kugelar di atas lantainya.

Kulihat Ayu sepertinya penasaran dengan
tindakanku ini.
“Lho Ton, ngapain kamu”
“Ini surprisenya, sayang, nah sekarang kamu
baring aja di atas selimut, saya ambil madu dulu”
“Wah kayaknya saya bakalan orgy gila-gilaan nih”
“Iya say, tunggu aja” teriakku sambil mengambil
madu dari kulkasnya.
Sekembalinya ke kamar, kulihat Ayu masih
berbaring, lalu aku duduk di atas pahanya,
kubuka botol madu lalu kutuang di atas
badannya, kulihat dia terkejut sedikit, mungkin
akibat dinginnya madu tersebut, kugosok-gosok
madu tersebut di seluruh tubuhnya, terutama di
buah dadanya.

“Aaahh.. Ton.. sshhss..” erang si Ayu ketika
kuusap-usap permukaan dadanya rata
terbungkus madu kecuali putingnya.
“Sshh.. teruss.. Ton ciumin dong..” Dia menggigit
bibirnya sendiri.
Wah, ternyata dia suka surprisenya, aku cium
putingnya sambil memainkan lidahku melilit-lilit
puting merah muda itu, kemudian kugigit manja.
“Aahh.. sshhss.. aku mao keluar Ton.. sshshh
bagaimana nih..” erangnya.

Segera kugosokkan madu ke arah paha dalamnya
secara perlahan terus sampai mendekati daerah
lipatan yang sangat hangat itu.
“Ahh.. sshshs.. Ton.. jilat dong.. udah nggak
tahan nih.. ss..” lirihnya.
“Sshh hmm.. kok diam.. please..” rengek Ayu.
“Tunggu ya..” jawabku.

Kemudian segera kujilati lubang kemaluannya
sambil mengusap-usap payudaranya, dan mulai
kujilati bibir luar vaginanya
“Ahh.. Ton.. terus sshh.. kamu.. di situ.. sshh,”
erangnya.
Dengan lidah kukait-kait klitorisnya sambil
kutelusuri garis bibir vaginanya. Sambil
menggoyangkan pinggulnya kiri-kanan Ayu
berkata,
“Yess.. di situ.. ahh.. sshs..” katanya ketika mulai
kuhisap dan menjilati klitorisnya.
Setelah membesar, aku tusuk-tusukkan lidahku di
liang senggamanya tetapi tak kuduga reaksinya.

“Aahh.. shshshsh mmhh ss.. teruss hhmm,”
Ayu menggelinjang-gelinjang sambil memaju-
mundurkan pinggulnya, vaginanya seolah-olah
merebut lidahku untuk masuk lebih dalam
kerongga nikmat itu, sementara batang
kemaluanku sudah merah padam dari tadi ingin
segera menggantikan lidahku.

“Ahh.. teruuss.. teruuss.. lebih cepaat.. ssh..”
gelinjang Ayu semakin cepat.
“Shshss.. aku hampiirr.. shshh.. mmyamyam
memem.. ss,” suaranya semakin kacau.
Pantatnya semakin cepat mengocok lidahku,
sehingga selimut di lantai itu berantakan. Ketika
gerakan lubang kemaluannya makin rutin, segera
kuhentikan dan kutarik lidahku, terlihat alis si Ayu
mengkerut seperti sedang bertanya-tanya,
sementara dadanya masih naik-turun dengan
cepat. Tanpa menunggu lebih lama lagi,
secepatnya kuposisikan kepala penisku ke lubang
hangat dan basah itu.

“Ahh.. sshsh mm..” erang manja si Ayu.

Memang penisku tidak terlalu besar, hanya
kepalanya agak besar dan melengkung ke atas
seperti terompet tapi panjang.

Badan Ayu menjadi kaku seakan menantikan
sesuatu
“Rileks sayang.. sebentar kita lanjutkan
perasaanmu,” bisikku.
Kemudian kudorong perlahan kepala penisku.
Setelah kepala penisku masuk, secara bertahap
kudorong batangku agak dalam, kutarik lagi
sedikit, dorong lebih dalam, tarik sedikit, sampai..

“Bluess.. duk..” kiranya sudah mentok kebentur
ujung rahimnya, padahal belum semuanya
masuk lho. Terasa di tangan kiriku kira-kira masih
tiga lebar jariku tapi efeknya

“Ssshh.. mmhh.. aahh.. auh!” jerit tertahan Ayu.
Kurasakan agak banjir di dalam sana dan jepitan
di sepanjang kepala penis sampai hampir seluruh
batangku itu makin erat.

“Ahh.. ssh shshss..” aku coba konsentrasi karena
vagina yang nikmat dan sangat sempit ini
mencoba menarik semua spermaku sehingga
kepala penisku membesar dan berdenyut-denyut
menahan kenikmatan yang nyaris memancar.
Kemudian aku coba goyang secara perlahan,
makin lama makin cepat. Kupraktekkan rumus
ini-itu sambil membuatnya menikmati setiap
gesekan penisku serta mengalihkan pikiranku
untuk melupakan nikmatnya lubang kemaluan
Ayu, sempitnya vaginanya. Tubuhnya yang
sempurna, payudaranya yang ranum dan
kencang yang tertekan dadaku.

“Ouch.. sshh.. hemm..” sulit rasanya
menghadapi kenyataan nikmat ini, apalagi setelah
puncak kenikmatannya yang tertunda itu kembali
melanda Ayu, ini terbukti dengan goyangan
pinggul dan pantatnya berputar dan sekarang
maju-mundur, menentang setiap gerakanku
yang semakin cepat tusuk dan tarik.
“Aahh..”
Kucium dan kulumat bibirnya, kulilit lidahnya,
kulihat dia tidak bisa menahan kenikmatan yang
melanda itu, sehingga Ayu pun membalas
ciumanku dengan ganasnya. Geregetan,
rangsangan, kenikmatan, itu yang mungkin ada
di pikirannya.

Setelah hampir setengah jam kami goyang
(kurasa Ayu sudah mau orgasme) dan akhirnya
vaginanya mulai menjepit dan mengurut penisku
cepat sekali. Dengan nafasnya yang memburu
dan gerakan pinggulnya,

“Aaahh.. aku.. keluar.. sshhmm.. aku keluar
sayang.. sshs hh shsh,”
Ayu mulai meracau tidak karuan sambil kakinya
melingkari pinggangku dan menekan pantatku
keras seakan-akan dia sanggup menelan penis
panjangku sehingga kurasa bahwa setiap kutusuk
vaginanya terasa ada benturan dan terus
memutar di ujung dalam kenikmatannya.

“Sshshs aasshh.. enak sekali.. sshh.. aduhh..
sshshsh..” jerit tertahan Ayu.
Aku pun semakin mempercepat gerakanku, aku
goyang dan memaju-mundurkan agak kasar
liang vagina sempit ini,
“Duk..bluess.. duuk.. bluess..” kulihat pangkal
penisku agaknya nyaris semuanya masuk,
“Sssh shh shh.. teruss.. Ton.. sshh,”
“Aku puas.. sshh hmm.. Ton.. cepat.. sshh,”
lanjutnya.
“Tubuhmu seksi.. dan sempurna.. sayang..apa
boleh..” aku berbicara ngos-ngosan.

“Di.. dalam.. saja.. shsh shh mmhh..” Ayu
memotong sambil menaikkan pinggulnya sambil
menekan pantatku serta membenamkan seluruh
penisku seluruhnya
“Aaahh.. ssmmhh hhmm..”
Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut keras
membuat suara becek goyangan kami yang
makin keras.

Aku sudah tidak kuat lagi, ilmuku seakan hilang,
kesadaranku melayang. Kemudian sambil
melenguh kutarik pinggulnya lengket ke pangkal
penisku dan kujilat serta kugigit putingnya,
kulepas semua spermaku,
“Aaahh.. sshh..”
“Crot.. crot.. crot..” Hampir enam atau delapan
kali semprotan maniku melesat ke dalam
rahimnya.

“Aaahh ss mm.. hmm.. enak.. hangat..” Ayu
mengerang-erang, sambil terus menggoyangkan
pinggulnya berputar-putar.
Dalam keheningan nikmat, kubiarkan penisku di
dalam vaginanya yang masih terasa sempit,
kucium lembut bibirnya dan Ayu pun membalas
manja, kemudian kutatap matanya sambil
tersenyum. Sambil bersikap manja Ayu memeluk
diriku serta menggigit hisap leherku. Wah..
merah nih jadinya.

Aku kemudian mengangkat tubuhnya dan
mengajaknya ke balkon untuk cari angin.
“Mau ngapain di balkon Ton?”, tanya Ayu
terheran-heran.
“Aku pengen menutup surprise-ku dengan
mandi’in kamu”, kataku lagi.
“bagaimana mandi’innya?, tanya Ayu tambah
heran tapi nurut saja ketika kurebahkan tubuhnya
di atas kursi panjang tanpa senderan di balkon
yang sepi itu. Tanpa menunggu lama, segera
kuakhiri surpriseku dengan mandi kucing, yaitu
dengan menjilat-jilat lembut seluruh permukaan
tubuhnya yang bermandi peluh bercampur
madu dan berkilat terkena sinar rembulan yang
membuatnya makin indah dengan posisinya
yang menelentang pasrah itu. Ayu senang sekali
dengan perlakuanku itu, dan sambil mendesah
kenikmatan dia berkata,
“Ton, kalau bisa kamu sering-sering nginap di
sini, saya suka dijilati seperti ini.”
Kira kira ada 10 menit aku menjilatnya, lalu
kugendong dia ke kamar mandi, dan kami pun
saling membersihkan badan, saling menggosok
satu sama lain. Setelah selesai, kami pun masuk
ke kamarnya, karena sudah lelah sekali kami tidur
nyenyak sambil berpelukan dalam keadaan bugil.

Keesokan paginya, antara sadar dan tidak, aku
merasa seperti ada sesuatu yang aneh pada
diriku. Ketika kubuka mataku, eh, ternyata Ayu
sudah bangun, dan lebih kaget lagi kulihat Ayu
sedang menghisap-hisap penisku. Melihatku
sudah bangun, Ayu berhenti sejenak dan
tersenyum.

“Selamat pagi kekasihku, bagaimana tidurnya”
tanya Ayu manja sambil tangannya tetap
mengocok penisku.

“Wah enak banget, tapi kok kamu curang sih,
saya khan nggak ngerasain isepan kamu waktu
tidur” kataku sambil mengusap-usap buah
dadanya.

“Abis kamu tidurnya lelap sekali, saya kagak tega
bangunin kamu, tapi siapa tahu kamu mimpi lagi
diisepin ha ha ha” ia tertawa sambil terus
mengocok penisku.
“Eh Ton, kok waktu kamu tidur, saya ngocokin
kamu kok penis kamu bisa bangun sih”
“Ya bisa lah yaw, namanya juga penis orang,
emangnya penis plastik, bisa aja kamu, tapi
terusin dong pake mulut kamu, Yu”
“Oooke boss, tapi kalau kamu mau keluar, bilang
yah”
“Lho, emangnya kenapa?” tanyaku heran.
“saya mau pake sperma kamu buat olesin muka
dan dada saya, biar kulit saya tambah kencang”
Lalu Ayu kembali mengkaraoke penisku, oh,
rasanya nikmat sekali, sesekali ia menatapku
sambil tersenyum manis. Mulutnya bergerak
maju mundur, sambil lidahnya menggelitik
lubang kencingku, rasanya geli-geli nikmat. Tak
lama kemudian, aku merasa akan keluar lagi.

“Yu, saya mau keluar lagi, ohh aduuh” kataku
sambil menahan gemuruh di dadaku.
Langsung ia mengganti tangannya untuk
mengocokku, dan akhirnya, “Aduuh ohh, Yu
terruuss, enaakk”
Penisku akhirnya memuntahkan sperma, tapi
tidak sebanyak kemarin, dan Ayu langsung
mengarahkan dadanya ke penisku, sehingga
dadanya terkena muncratan spermaku, langsung
dia oleskan ke seluruh permukaan dadanya.

“Yaahh Ton, kok dikit banget sayang, muka saya
kagak dapet nih” Ayu sedikit merenggut.
“Abis tiap hari bercumbu terus sih, ya udah
sayang, mumpung penis saya masih tegak,
sekarang kamu nunggangin saya aja, khan kamu
dapet enaknya juga”
“Nah begitu dong Ton, itu baru namanya pacar
saya” Ayu tersenyum lagi.
Lalu ia duduk di atas pahaku sambil mengarahkan
penisku ke lubang vaginanya. Perlahan tapi pasti,
penisku mulai memasuki lubang kenikmatannya.
Aku sendiri heran juga kenapa hari ini penisku
perkasa banget, tapi aku tidak memikirkannya
lagi, yang penting enaknya, bung. Ayu sendiri
mulai bergoyang-goyang sambil meracau tak
menentu, seolah olah sedang menunggang kuda,
sementara aku meremas remas dadanya yang
bergerak naik turun. Lumayan lama juga aku
bertahan, kira kira ada satu jam, sementara
kulihat Ayu sepertinya sudah orgasme 2 kali, tapi
kulihat Ayu tidak berhenti juga, mungkin
dipikirnya kapan lagi bisa dapat kesempatan
seperti ini. Tak lama kemudian, setelah Ayu
orgasme ketiga kalinya, barulah aku mulai
merasakan akan orgasme.

“Yu, bangun sayang, saya udah mau keluar nih”
Langsung Ayu bangun dan mendekatkan
mukanya ke penisku sambil tangannya
mengocokku. Dan akhirnya,
“Aaarrgghh, aduuh, haahh” aku ngos-ngosan
menahan nikmat.
Akhirnya penisku menyemprotkan spermanya ke
wajahnya, lalu ia menggosoknya ke seluruh
wajahnya sampai rata.

“Terima kasih sayang, saya puas banget hari ini,
saya tidak menyangka bisa orgy sampe 3 kali,
kamu perkasa sekali” kata Ayu sambil berbaring
memelukku.
“Abis bodi kamu seksi banget sih, terutama dada
kamu, apalagi pas lagi nunggang saya,
kelihatannya seperti dewi dari langit yang lagi
goyangin saya.”
“ah ah, bisa aja kamu” kata Ayu sambil mencubit
hidungku.
Tanpa terasa, kami tertidur lagi sambil
berpelukan, mungkin saking lelahnya
bersenggama tanpa henti.

Begitulah seterusnya, setiap ada waktu kosong
aku dan Ayu langsung main lagi, seolah-olah
nafsu kami tidak pernah terpuaskan. Selama 3
hari yang kami lakukan hanya makan, main,
tidur. Selama 3 hari itu pula kami seperti Tarzan
dan Jane, bugil terus. Rasanya anda para
pembaca bisa membayangkannya sendiri
bagaimana nikmatnya hidup seperti itu. Tapi yang
paling penting bagiku adalah cintaku padanya dan
cintanya padaku, walaupun aku masih belum
tahu sampai kapan kami bisa hidup bersama.


Adult | GO HOME | Exit
1/1703
U-ON

inc Powered by Xtgem.com